“Dan kepada
kaum Tsamud (Kami utus) saudara mereka sholeh. Dia berkata,”Wahai kaumku!
Sembahlah Allah! Tiada Tuhan (sesembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya telah
datang bukti nyata bagimu dari Tuhanmu. Ini seekor unta betina dari Allah
sebagai tanda untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti
akibatnya kamu akan mendapatkan siksaan yang pedih. Dan ingatlah ketika ia
menjadikan kamu kholifah-kholifah setelah kaum ‘Ad dan menempatkan kamu di
bumi. Di tempat yang datar kamu dirikan
istana-istana dan di bukit kamu pahat menjadi rumah-rumah. Maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah dan janganlah kamu membuat kerusakan di bumi. (Q.S Al-A’raf, 7: 73-74).
Dalam Al-Qur’an yang disebut
sebagai penduduk Al-Hijr diperkirakan
adalah orang-orang yang sama dengan kaum Tsamud. Nama lain dari Tsamud adalah
Ashab Al Hijr. Jadi , kata Tsamud merupakan nama kaum, sementara Al-Hijr adalah
salah satu dari beberapa kota yang di bangun oleh kaum itu. Dari berbagai kaum
yang di sebutkan dalam Al-Qur’an, Tsamud adalah kaum yang pada saat ini sudah
banyak diketahui keberadaannya.
Sumber sejarah mengungkapkan
bahwa sekelompok kaum Tsamud memang benar-benar pernah ada, beberapa sumber yang telah membuktikannya
adalah:
1.
Pliny, seorang ahli geografi menulis bahwa
Domatha dan Hegra adalah lokasi tempat kaum Tsamud berada pada saat ini, dan
kota Al-Hegra inilah yang menjadi kota Al-Hijr pada saat ini.
2.
Aristoteles, Ptolemeus, dan Pliny juga menulis
bahwa bangsa Yunani menyebut kaum ini sebagai “Tamudaei”, yakni “Tsamud”. Dan
30 tahun sebelum zaman Nabi Muhammad saw., sekitar 400-600 M, mereka
benar-benar punah.
3.
29 sumber tertua yang berkaitan dengan kaum
Tsamud adalah sejarah kemenangan Raja Babilonia Sargon II (abad ke-8 SM) yang
mengalahkan kaum ini dalam sebuah pertempuran di Arabia Selatan.
4.
Dulu kaum ini mendirikan kerajaan bersama bangsa
arab yang lain, yaitu kaum Nabatea. Sebagai bukti saat ini di lembah Rum yang
juga di sebut lembah Petra di Yordania, dapat dilihat berbagai contoh karya
kaum Tsamud.
5.
Dalam Al-Qur’an kaum ‘Ad dan Tsamud selalu
disebutkan bersamaan. Dari Al-Qur’an pula di ketahui bahwa kaum Tsamud adalah
anak cucu dari kaum ‘Ad. Dan hal ini telah di buktikan oleh arkeologis bahwa
kaum Tsamud tinggal di Semenanjung Arabia tempat kaum ‘Ad pernah hidup.
Banyak
ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan bahwa kaum Tsamud menolak
peringatan-peringatan Allah sebagaimana yang dilakukan kaum ‘Ad, maka kaum
Tsamud di hancurkan oleh Allah dengan azab yang telah di alami oleh umat-umat
lainnya karena telah mengingkari kebenaran yang terdahulu maupun yang
terkemudian. Kaum Tsamud telah mendapatkan ganjaran atas pembangkangannya
terhadap Nabi mereka yaitu Nabi Sholeh dan mereka di hancurkan.
Bangunan-bangunan yang mereka dirikan dan karya seni yang telah mereka buat
tidak dapat melindungi mereka dari azab Allah swt (Harun Yahya, Jejak Bangsa-bangsa Terdahulu, 2007).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar