Jumat, 03 Februari 2012

“DALAM TIGA KEGELAPAN”


“Dia yang menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya seorang istri dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang  ternak. Dia jadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia,maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”.(Q.S. Az-Zumar, 39: 6) .
Janin yang dalam bahasa Al-Qur’an dinyatakan berada dalam tiga kegelapan diinterpretasikan dengan berada dalam perut, rahim, dan plasenta (al-Zamakhsyari tt.,III: 388; al-Bagawi 1986,IV: 72).
Qutub menyatakan tiga kegelapan tersebut adalah kegelapan plasenta sebagai pembungkus janin, kegelapan rahim tempat menetap janin dan kegelapan perut sebagai wadah rahim (Qutub 1990, IX: 303).
Sementara itu, janin tercukupi segala yang di butuhkan makanan, pernafasan, suhu yang stabil dan pembuangan sisa makanan (Bobak dan Jasen 1993).
Makna metaforis yang terkandung dalam ayat tersebut adalah anugerah berupa proteksi, ketenangan dan kenyamanan janin di dalam rahim ibu, (Nurul Murtadho, Metafora Dalam Al-Qur’an dan Terjemahannya Dalam Bahasa Indonesia Kajian atas Metafora Cahaya, Kegelapan, dan Beberapa Sifat Allah, 1999).
Basic Human Embryology, sebagai buku dasar standar rujukan embriologi menyatakan bahwa kehidupan di uterus terdiri dari tiga tahapan fase perkembangan bayi yaitu:
(1)    Pra-embrionik: dua setengah minggu pertama. Zigot menempel ke dinding uterus. Saat sel terus   bertambah, mereka membentuk tiga lapisan.
(2)    Embrionik: sampai akhir minggu ke delapan. Pada tahap ini organ dasar dan system tubuh berbentuk dari lapisan sel.
(3)    Fetal: dari minggu kedelapan sampai lahir. Embrio di sebut janin.
 Dan kini kita mengetahui bahwa bayi melalui tiga fase perkembangan embrionik ketika dalam rahim ibu (Harun Yahya, Manusia dan Alam semesta, 2004).  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar