Jumat, 03 Februari 2012

CARA MENGHADAPI ANAK GAGAP


Gagap sering terjadi pada anak-anak. Adakah trik untuk menghadapi anak yang gagap? Seorang spikologi anak berkata: jangan panik, semua ada solusinya dan butuh kesabaran yang tinggi agar bisa membantu anak lepas dari gagap, minimal menguranginya. Riset menunjukkan bahwa gagap merupakan gangguan fisik dan cenderung umum terjadi pada anak.
Yang perlu kita waspadai: (1) Jangan sekali-kali menyalahkan anak yang berkata gagap karena itu akan mempengaruhi kondisi jiwanya. (2) Gunakan bahasa yang sederhana, mudah, jelas pengucapannya dan pelan-pelan. (3) Anda harus lebih aktif mengajak berbicara. (4) Jangan mengolok-ngolok anak di hadapan orang banyak. (5) Dan jauhkan anak dari rasa jengkel atau sedih karena suasana seperti bisa memperparah kondisi kegagapannya.
Ada beberapa trik yang bisa anda lakukan pada anak-anak menurut fase umurnya.
A.      Fase usia 2-7 tahun.
Kegagapan, biasanya anak sering mengalami kesulitan berbicara pada fase usia ini. Tak perlu cemas jika seorang anak mengulang-ulang kata yang sama, contohnya: duk,duk,duk…pengulangan seperti ini bukan gagap, hal ini akan hilang seiring bertambahnya usia anak. Ia hanya menunjukkan ketegangan saat berusaha bicara. Dalam menghadapi masalah ini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan:
1.       Anak yang gagap juga punya mood tertentu. Pada saat mood itulah sebaiknya kita aktif mengajaknya berbicara.
2.       Jika saat anak membaca buku atau bermain ia mengalami kegagapan, katakanlah anda tadi tidak jelas dengan yang di bacanya. Mintalah anak untuk mengulang kembali sampai tidak gagap dan bila ia tidak gagap lagi berikan ciuman kasih sayang saat itu juga.
3.       Jangan berlebihan untuk memberikan “hadiah” berupa ciuman, makanan atau sesuatu barang di setiap ia tidak gagap karena di khawatirkan semua itu bisa merusak dari tujuan awalnya.
       
B.      Fase usia 8 – 14 tahun.

Yang akan kita lakukan pada fase usia ini  cara menanganinya sedikit berbeda dengan fase usia sebelumnya:
1.       Berikan nasihat agar mereka tidak malu, minder, takut karena kegagapannaya itu.
2.       Berikan motivasi agar mereka mau berkomunikasi dengan orang lain.
3.       Hadiah untuk anak seusia mereka harus lebih lebih baik dan lebih mendorong mereka.
4.       Usahakan bercakap-cakap dengan kalimat atau suatu penekanan kata yang disertai gerakan-gerakan mulut.Usahakan anak untuk memperlambat tempo bicaranya guna mengendurkan urat wajah, leher dan dada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar